Minggu, 04 Januari 2015

EVALUASI KEBERHASILAN PERUSAHAAN DILIHAT DARI SISI ANGGOTA DAN SISI PERUSAHAAN

BAB I

EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI
DILIHAT DARI SISI ANGGOTA

1.    Efek – efek ekonomis koperasi

Salah satu hubungan penting yang dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan mempersoalkan dana ( simpanan – simpanan ) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang – jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli di luar koperasi.

Pada dasarnya setiap anggota berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi :

·      Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
·      Jika pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat – syarat yang lebih menguntungkan di banding yang diperoleh nya dari pihak – pihak lain di luar koperasi.

2.    Efek harga dan efek biaya

Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.

Motivasi sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan barang – jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan ( SHU ) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.

Dengan peranan anggota koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.

3.    Analisis hubungan efek ekonomis dan keberhasilan koperasi

Dalam badan usaha koperasi, laba ( profit ) bukanlah satu – satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan ( benefit oriented ). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecinya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima anggota.

Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut.   

4.    Penyajian dan analisis neraca pelayanan

Disebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan – tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara continue di sesuaikan.

Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya :
·      Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain ( terutama organisasi non koperasi ).
·      Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban

Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam megonsumsi produk – produk yang ditawarkan oleh koperasi. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi – informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.
  

BAB II

EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI
DILIHAT DARI SISI PERUSAHAAN

1.    Efisiensi perusahaan koperasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya dilandasi oleh pikiran sebagai usaha kumpulan orang – orang bukan kumpulan modal. Oleh karna nya koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi ushanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.

Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya dihubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi.

Efisiensi merupakan penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya dengan input realisasi atau sesungguhnya.

Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat dibagi menjadi 2 jenis manfaat ekonomi yaitu :

·      Manfaat ekonomi langsung ( MEL )
MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saar terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.

·      Manfaat ekonomi tidak langsung ( MELT )
MELT adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjasinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan / pertanggungjawaban pengurus dan pengawas yakni penerimaan SHU anggota.

Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
TME = MEL + MELT
MEN = ( MEL + MELT ) – BA

Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha ( multipurposen ), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

MEL = Efp + Efpk + Evs + Evp + EvPU

MELT = SHUa

2.    Efektivitas koperasi

Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membendingkan output anggaran atau seharusnya ( OA ), dengan output realisasi atau sesungguhnya ( Os ), jika ( Os>Oa ), disebut efektif.

Rumus perhitungan efektivitas koperasi ( EvK ) :

Evk = realisasi SHUk + realisasi MEL

Anggaran SHUk + anggaran MEL
= jika Evk >, berarti efektif

3.    Produktivitas koperasi

Produktivitas merupakan pencapaian target output ( O ) atas input yang digunakan ( I ), jika ( O>1 ), disebut produktif.

Rumus perhitungan produktivitas perusahaan koperasi 

PPK = SHUk X 100%  

4.    Analisis laporan keuangan

Laporan keuangan selain bagian dari sistem pelaporan keuangan, koperasi juga merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Secara umum laporan keuangan meliputi :

1.    Neraca
2.    Perhitungan Hasil Usaha
3.    Laporan Arus Kas
4.    Catatan Atas Laporan Keuangan
5.    Laporan Perubahan Kekayaan Bersih Sebagai Laporan Keuangan tambahan 


DAFTAR PUSTAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar